Kreatifitas para mahasiswa yang selalu fresh dan unik, ternyata dapat menjadi modal utama untuk memulai sebuah usaha. Hal ini pula yang menjadi menjadi modal utama Eka dan Mira untuk membuka butik aksesoris wanita dengan brand “DANTE”.
“Berawal dari rasa bosan melihat aksesoris wanita Jogja yang modelnya itu – itu saja, saya iseng membuat aksesoris sendiri dari model – model yang ada di majalah. Eh ternyata malah bisa jadi bisnis sampai sekarang”, ujar Eka ketika ditanya tim BisnisUKM di butik miliknya.
“Berawal dari rasa bosan melihat aksesoris wanita Jogja yang modelnya itu – itu saja, saya iseng membuat aksesoris sendiri dari model – model yang ada di majalah. Eh ternyata malah bisa jadi bisnis sampai sekarang”, ujar Eka ketika ditanya tim BisnisUKM di butik miliknya.
Bisnis wanita muda ini dimulai sejak duduk di bangku kuliah. Mereka memulai usahanya pada tahun 2003 dengan berjualan di “ Sunmor ” alias Sunday morning pasar tiban yang ada di komplek kampus Universitas Gajah Mada setiap hari minggu pagi. Produk yang ditawarkan merupakan hasil kreasi mereka sendiri, dari mulai gelang, kalung, anting, dan bros. Ternyata produk mereka diterima oleh pasar dan laris manis setiap minggu pagi di pasar sunmor tersebut. Setelah dua tahun pun akhirnya mereka berhasil mengumpulkan modal untuk menyewa tempat di ruko kuningan yang masih berada di komplek UGM.
Konsumen
Konsumen produk aksesoris wanita sudah bisa ditebak, kebanyakan adalah para wanita baik pelajar, mahasiswi, maupun para ibu yang gemar menggunakan aksesoris wanita. Maka tak heran jika setiap hari butik Dante selalu dipenuhi dengan para wanita yang saling berburu aksesoris cantik buatan mahasiswi Universitas Sanata Dharma ini.
Info Produk
Saat ini bisnis butik aksesoris Dante telah mengembangkan produknya dari yang dulunya memproduksi kalung, gelang, anting dan bros saja kini telah dilengkapi dengan memproduksi bando yang lucu – lucu, handband, serta beberapa tas wanita cantik. Untuk pembelian bahan baku produk, Eka dan Mira sengaja mencarinya sampai ke luar kota, untuk memperoleh model bahan yang lebih bervariasi.
Peralatan yang biasa digunakan untuk memproduksi aksesoris wanita ternyata tidak terlalu banyak, dan semuanya mudah ditemukan. “ Kalo untuk peralatannya simpel aja ko mba, hanya butuh gunting, tang kecil, kawat, paku dan lem aja. Tapi yang susah itu nemuin kreatifitas buat desainnya” jawab Eka ketika ditanya alat yang dibutuhkan untuk membuat aksesoris.
Semakin ramainya permintaan produk dari para konsumennya, membuat dua kakak beradik ini menambah tenaga kerja untuk menjalankan bisnisnya. Dante memiliki 2 karyawan tetap dan 1 orang tenaga freelance untuk meningkatkan hasil produksi.
Sedangkan harga aksesoris yang diproduksi Dante dipatok dengan harga yang sesuai dengan kantong mahasiswa, dari mulai harga Rp 10.000,00 sampai Rp 25.000,00. Omset yang diperoleh pun kini sudah pantas untuk dibanggakan, setiap harinya butik Dante mampu menghasilkan omset kurang lebih 1,5 juta. Bayangkan saja berapa omset yang diperoleh mahasiswi ini setiap bulannya. Ternyata aksesoris wanita peluang bisnis mahasiswa sangat menguntungkan pemiliknya.
Pemasaran
Untuk pemasaran, butik Dante mulai menggunakan jaringan internet untuk mempromosikan produknya. Pemesanan melalui toko online pun sudah berdatangan setiap harinya. Selain itu Dante juga menggunakan spanduk besar untuk mempromosikan tokonya, yang buka setiap hari selasa sampai hari sabtu mulai pukul 11.00 – 21.00 WIB. Dan khusus untuk hari minggu buka lebih pagi dari pukul 07.00 untuk memanfaatkan konsumen pasar tiban sunmor di UGM.
Kunci Sukses
Untuk menjaga kelangsungan bisnisnya, Eka dan Mira selalu mencoba untuk menghasilkan desain aksesoris dengan kreatifitas baru dan unik. Sehingga para konsumen tidak cepat bosan dengan produk Dante. Disamping itu untuk menjalankan bisnis aksesoris, sebaiknya kita jeli melihat minat pasar untuk menjaga loyalitas pelanggan terhadap produk Dante yang desainnya selalu mengikuti model baru.
Analisa Ekonomi
Modal Awal
Sewa tempat /th 2005 Rp 7.500.000,00
Renovasi tempat usaha & display Rp 2.000.000,00
Alat ( gunting, lem, tang, kawat, paku, dll ) Rp 500.000,00
Stock awal barang Rp 5.000.000,00+
Total Rp15.000.000,00
( penyusutan alat selama 2 tahun : 1/24 x Rp 500.000,00
= Rp 20.800,00/bulan )
Omset per bulan
Omset per bulan dengan operasional usaha 26 hari, hari senin Dante libur.
Omset per bulan : Rp 1.500.000,00 x 26 hari = Rp 39.000.000,00
Biaya Operasional
Belanja stock barang Rp 20.000.000,00
Sewa tempat th 2010 Rp 10.000.000,00/th
Per bulan Rp 10.000.000,00 : 12 = Rp 840.000,00
Gaji karyawan
Pegawai tetap : @ Rp 750.000,00 x 2 = Rp 1.500.000,00
Tenaga freelance 1 orang Rp 450.000,00
Biaya Promosi Rp 300.000,00
Biaya listrik Rp 200.000,00
Biaya Transportasi / bulan Rp 500.000,00
Penyusutan alat / bulan Rp 20.800,00+
Total Rp 23.810.800,00
Laba bersih per bulan
Rp 39.000.000,00 – Rp 23.810.800,00 = Rp 15.189.200,00
“ Gak sulit ko dapetin laba puluhan juta, kalo kita udah punya niat yang kuat, mental berani merugi, dan tau usaha apa yang ingin dijalankan. Semuanya pasti bakal mudah ” tips tersebut menjadi akhir dari liputan kami ke butik Dante milik Eka dan Mira. Jika mereka bisa menghasilkan keunutungan puluhan juta, mengapa Anda tidak??? Salam sukses.