Melinjo? Siapa yang tidak mengenal melinjo? Melinjo (Gnetum gnemon L) termasuk tanaman berbiji terbuka (Gymnospermae) dimana daging buah terbungkus kulit luar. Biji melinjo yang telah tua berwarna merah tua merupakan bahan baku emping melinjo.
Selama ini masih sebatas biji melinjo yang menjadi bahan olahan karena memiliki masa simpannya relatif lama dan bernilai ekonomis tinggi, salah satu olahan tersebut adalah emping. Emping melinjo adalah sejenis keripik yang dibuat dari biji melinjo yang telah tua.
Tanaman melinjo banyak manfaatnya, hampir seluruh bagian tanaman melinjo dapat dimanfaatkan terdiri dari daun muda, bunga, dan kulit lunak biji. Semua makanan yang berasal dari tanaman melinjo mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi, selain karbohidrat juga mengandung lemak, protein, mineral, dan vitamin.
Lalu, bagimana dengan pemanfaatan kulit lunak bijinya? Selama ini kulit lunaknya hanya dijual dengan harga yang sangat murah karena masa simpannya yang relatif rendah. Itupun kadang berlebih yang biasanya hanya sebagai penghuni tong sampah alias sebagai limbah. Kulit ini biasanya hanya digunakan sebagai bahan beberapa masakan misalnya sayur lodeh, oseng-oseng, sambal goreng dan yang lainnya.
Karena pemanfaatannya yang kurang maksimal dan tidak memiliki nilai ekonomis tinggi. Maka, perlu adanya alternatif pengolahan yang lebih baik yang bisa meningkatkan nilai jualnya serta bisa menjadi peluang berbisnis limbah melinjo bagi masyarakat. Salah satunya adalah dengan mengolah kulit melinjo tersebut menjadi keripik kulit melinjo.
Bagaimana cara membuatnya?
Keripik kulit melinjo dibuat dari kulit lunak biji melinjo yang merupakan limbah pada pengolahan emping melinjo. Cara pembuatan produk ini cukup mudah dengan menggunakan alat-alat sederhana yang biasa terdapat didapur rumah tangga. Berikut ini adalah cara membuat keripik biji kulit melinjo.
Bahan
- Kulit buah melinjo yang masih segar dan berwarna merah tua: 3 kg
- Gula merah: 0,7 kg
- Bawang putih: 15 siung
- Cuka (25%): 10 ml
- Cabe merah: 30 buah
- Daun jeruk nipis: 20 helai
- Ketumbar: 5 sdm
- Sereh: 5 batang
- Garam: 25 gram
Peralatan
- Kompor
- Wajan
Cara Pembuatan
- Pembersihan. Kulit melinjo dipilih yang merah tua, dan tidak busuk. Kotoran, kerikil dan tanah dibuang. Kulit ini dicuci dengan air sampai bersih, kemudian ditiriskan.
- Pengeringan. Kulit melinjo yang telah dicuci bersih dijemur sampai kering (kadar air di bawah 10%, atau dikeringkan dengan alat pengering.
- Penggorengan. Kulit melinjo yang telah kering digoreng si dalam minyak panas (suhu 170oC) sampai kering dan garing (selama 5-10 menit).
- Mempertahankan panas. Kulit melinjo yang telah garing dan masih panas dimasukkan ke dalam termos agar bahan tetap panas.
- Penyiapan bumbu
- Bawang putih, daun jeruk, dan garam digiling sampai halus. Kemudian campuran ini ditumis dengan sedikit minyak sampai berbau harum.
- Sementara itu gula merah diiris tipis, sereh dipukul sampai memar, dan cabe dibuang bijinya dan diiris tipis-tipis. Bahan-bahan ini dimasukkan kedalam bumbu yang sedang ditumis, kemudian ditambah dengan setengah gelas dan cuka. Pengadukan diteruskan sampai terbentuk adonan bumbu kental.
- Pembumbuan. Biji melinjo yang telah digoreng dan garing serta masih panas segera dimasukkan ke dalam adonan bumbu, dan diaduk secara cepat sampai tercampur merata.
- Pengemasan. Keripik kulit melinjo dikemas di dalam kantong plastik polietien, kemudian ditutup rapat.
Sumber gambar: http://farm2.static.flickr.com/1400/1437299885_9156c28a95.jpg?v=0