Ide bisnis bisa muncul kapan dan dimana saja, bahkan ditempat yang tak terduga sekalipun. Inilah yang dialami Ramadhan Yasmanto. Sukses Adhon —begitu sapaan akrab pemuda 22 tahun ini— di bisnis makanan cepat saji tak bisa dilepas dari apa yang dia alami beberapa tahun lalu. Kini, bisnisnya telah menggurita di beberapa daerah di Indonesia dengan label Piramizza.
Awalnya, bisnis ini dibangun dengan modal seadanya. Bermarkas di sebuah rumah di Jalan Brata Jaya XX, Kelurahan Brata Jaya, Kecamatan Gubeng, Surabaya, Adhon memulai bisnis kecil-kecilan ini sejak 10 januari 2007 silam dengan mendirikan sebuah outlet. Di tempat ini dibangun dari hasil penjualan sepeda motornya, ia mewujudkan impiannya: menjajakan pizza berbentuk ice cream.
Lantas dari mana konsep jajanan unik ini muncul? “Saat itu, saya naik sepeda motor ke rumah teman. Tapi di perjalanan, saya lapar, haus dan terburu-buru. Dan tiba-tiba saya tertarik dengan makanan cepat saji, pizza. Dan di sebelahnya saya lihat juga ada ice cream. Antara pilihan memenuhi rasa haus atau lapar, tidak sadar tercetus dan tersirat dalam pikiran saya, bagaimana kalau pizza disatukan dengan bentuk ice cream,” ungkap Adhon.
Sejak ide itu tersirat, Adhon langsung putar otak. Ia mulai mencoba-coba membuat makanan cepat saji gabungan antara pizza dan ice cream. “Saat di rumah, saya langsung mencoba. Akhirnya, walau beberapa kali gagal, saya berhasil membuatnya. Saya juga meminta kawan-kawan dan keluarga di rumah untuk mencicipinya. Ternyata, hasilnya sangat memuaskan. Setelah itu saya menjual sepeda motor saya sebagai modal usaha,” kenang finalis Wirausaha Muda Mandiri 2008 ini.
Proses demi proses dan tahapan demi tahapan berhasil dilewatinya selama berjuang membesarkan resep masakan ciptaannya itu. Hak paten untuk resep temuannya itupun didaftarkannya, dengan merek Piramizza. Ia juga meluncurkan merek D’conemizza. Alasannya, Piramizza sudah dipatenkan dan ada aturan pembagian saham bersama rekannya. Tapi sebenarnya Piramizza dan D’conemizza tidak ada bedanya, memiliki resep dan rasa yang sama.
Konsep outlet Piramizza juga didesain sebagai counter outdoor (di pinggir jalan). Target bisnis Adhon adalah membentuk ‘brand charism’ sehingga menjadikan Piramizza dan D’conemizza sebagai produk yang dikenal, disukai dan dibanggakan. (*/Pinbis)
Awalnya, bisnis ini dibangun dengan modal seadanya. Bermarkas di sebuah rumah di Jalan Brata Jaya XX, Kelurahan Brata Jaya, Kecamatan Gubeng, Surabaya, Adhon memulai bisnis kecil-kecilan ini sejak 10 januari 2007 silam dengan mendirikan sebuah outlet. Di tempat ini dibangun dari hasil penjualan sepeda motornya, ia mewujudkan impiannya: menjajakan pizza berbentuk ice cream.
Lantas dari mana konsep jajanan unik ini muncul? “Saat itu, saya naik sepeda motor ke rumah teman. Tapi di perjalanan, saya lapar, haus dan terburu-buru. Dan tiba-tiba saya tertarik dengan makanan cepat saji, pizza. Dan di sebelahnya saya lihat juga ada ice cream. Antara pilihan memenuhi rasa haus atau lapar, tidak sadar tercetus dan tersirat dalam pikiran saya, bagaimana kalau pizza disatukan dengan bentuk ice cream,” ungkap Adhon.
Sejak ide itu tersirat, Adhon langsung putar otak. Ia mulai mencoba-coba membuat makanan cepat saji gabungan antara pizza dan ice cream. “Saat di rumah, saya langsung mencoba. Akhirnya, walau beberapa kali gagal, saya berhasil membuatnya. Saya juga meminta kawan-kawan dan keluarga di rumah untuk mencicipinya. Ternyata, hasilnya sangat memuaskan. Setelah itu saya menjual sepeda motor saya sebagai modal usaha,” kenang finalis Wirausaha Muda Mandiri 2008 ini.
Proses demi proses dan tahapan demi tahapan berhasil dilewatinya selama berjuang membesarkan resep masakan ciptaannya itu. Hak paten untuk resep temuannya itupun didaftarkannya, dengan merek Piramizza. Ia juga meluncurkan merek D’conemizza. Alasannya, Piramizza sudah dipatenkan dan ada aturan pembagian saham bersama rekannya. Tapi sebenarnya Piramizza dan D’conemizza tidak ada bedanya, memiliki resep dan rasa yang sama.
Konsep outlet Piramizza juga didesain sebagai counter outdoor (di pinggir jalan). Target bisnis Adhon adalah membentuk ‘brand charism’ sehingga menjadikan Piramizza dan D’conemizza sebagai produk yang dikenal, disukai dan dibanggakan. (*/Pinbis)
Sumber : ciputraentreprenuerchip.com